
19 Juni 2024
Kurikulum Indonesia Ketahanan Bencana

Bencana alam merupakan satu hal yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Bencana alam tidak hanya memengaruhi bentuk muka Bumi tempat tinggal manusia, namun juga dapat menimbulkan kerusakan bahkan korban jiwa. Bencana alam tidak dapat dihindari, sehingga hal yang bisa dilakukan adalah memahami bagaimana terjadinya bencana alam agar bisa mengurangi dampak negatif yang mengikutinya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi. Menurut World Bank Risk Index tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat kedua negara rawan bencana alam. Berdasarkan data kejadian bencana yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari tahun 2000 sampai dengan 2016, Indonesia mengalami bencana alam sebanyak 15.918 kali atau setara frekuensi hampir mencapai 1.000 bencana alam setiap tahunnya.
Setiap bencana alam memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah cuaca ekstrem, banjir, longsor, dan kekeringan. Namun, kerugian ekonomi terbesar akibat bencana alam justru berasal dari gempabumi, tsunami, longsor, dan letusan gunung berapi.
Rata-rata kerugian pertahun akibat bencana alam di Indonesia yaitu Rp22,8 Triliun Rupiah. Namun, rata-rata dana kontingensi tahunan yang disiapkan oleh pemerintah hanya sebesar Rp3,1 Triliun Rupiah sehingga masih terdapat kondisi protection gap yang terus menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia.
Asuransi selalu menjadi salah satu alternatif pembiayaan risiko bencana alam dan sudah teruji secara global. Asuransi merupakan tindakan pengurangan risiko (mitigasi) yang sangat berperan dalam masa penanganan paska-bencana. Di Indonesia, sudah lama terdapat praktek asuransi bencana alam yang dikemas dalam Polis Asuransi Gempabumi Indonesia (PSAGBI). Bab I membahas mengenai karakteristik tiga bencana alam katastrofik Indonesia, yaitu gempabumi, tsunami, dan letusan gunung berapi yang merupakan perils utama pada PSAGBI.
Materi dapat diunduh